Sabtu, 15 November 2014

Cerpen Kenakalan Remaja

Cerpen Kenakalan Remaja
Kasihmu Ubahkan Hidupku


        Pagi itu Michelle bergegas untuk berangkat ke sekolah, karena waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB. Saat tiba di sekolah, bel tanda masuk telah berbunyi dan gadis keturunan Amerika tersebut langsung lari menuju ke ruang kelasnya. Beberapa saat kemudian, seorang guru masuk ke ruang kelas dan mulai mengajar. hari itu, pelajaran berlangsung seperti biasa, dan Michelle begitu bersemangat mengikuti setiap mata pelajaran yang ada.

        Ia memang termasuk siswa yang pandai dikelasnya. Ibunya berdarah Indonesia, sedangkan ayahnya warga negara Amerika, oleh karena itu Michelle memiliki wajah Indo yang begitu menarik, perpaduan antara Indonesia dan Amerika. Hal ini tentu menjadi nilai lebih baginya. Apalagi, ia dikenal sebagai anak yang supel dan mudah bergaul dikalangan teman-temannya.

        Ayahnya bekerja dinegara asalnya, Amerika. Ia hanya pulang ke Indonesia seminggu sekali pada akhir pekan untuk bertemu dengan istri dan anaknya. Ayahnya juga selalu membawakan makanan-makanan kesukaannya saat pulang. Minggu ini ayahnya pulang dengan membawakannya sekotak cokelat Swiss yang besar. Ia berniat membagikannya pada teman-teman di kelasnya.

        Michelle sekolah di salah satu sekolah internasional di Jakarta, dan setiap hari Sabtu, dikhususkan untuk kegiatan character building, dimana karakter setiap siswa dibentuk, menggali potensi siswa dan mempererat kebersamaan diantara mereka. Hari itu Michelle membagikan cokelat dari ayahnya kepada teman-temannya dengan bahagia. Salah seorang temannya yang bernama Catherine bergumam 'betapa sempurnanya kehidupan Michelle'. Catherine memang dikenal sebagai satu-satunya anak dari keluarga kurang mampu yang sekolah disekolah ternama itu. Catherine dapat sekolah disitu karena ia mendapat beasiswa atas prestasi belajar yang ia miliki.

        Teman-teman Michelle dikelas , rata-rata adalah anak orang kaya. Mereka juga cukup angkuh dan memandang rendah Catherine. Mereka selalu memanfaatkan Catherine. Hanya Michelle yang baik dan mau berteman dengannya. Setiap mendapat tugas dari guru, maka teman-teman sekelasnya itu selalu menyuruh Catherine mengerjakan tugas itu bagi mereka. 'Hei, kamu harus mengerjakan tugas kami semua' kata Nindya, teman sekelasnya. Catherine menjawab dengan suara bergetar 'ta..Tapi..'. 'Ah.. Tidak ada tapi-tapi. Kalau kau tidak mengerjakan, kau akan tahu akibatnya' gertak Nindya. AKhirnya Catherine hanya bisa tertunduk dan berkata 'baiklah'. Dalam situasi seperti itu, biasanya Michelle yang selalu membantu Catherine. Namun kali ini Michelle tidak muncul. Akhir-akhir ini Michelle jarang masuk sekolah. Saat Michelle masuk sekolah, ia menjadi anak yang aneh. Ia tidak lagi ceria dan supel lagi. Ia menjadi sangat berubah dan berbeda dari sebelumnya. Michelle yang dulu adalah anak yang pandai, ceria, ramah, dan baik sudah berubah. Berganti menjadi Michelle yang cuek, semena-mena, sombong, dan prestasinya menurun drastis.

        Ternyata semua perubahan yang terjadi pada diri Michelle berawal dari keluarganya. Dirumah, ayah dan ibunya sering bertengkar. Mulanya itu hanyalah konflik sederhana yang biasa ada didalam keluarga. Namun lama-kelamaan, ayahnya sudah tidak pernah pulang ke rumah dan ibunya juga tidak memperhatikannya lagi. Michelle merasa sangat tertekan menghadapi situasi ini. Apalagi ia adalah remaja SMA yang sangat memerlukan perhatian dan kasih sayang dari keluarganya. 

        Namun, karena ia tidak mendapatkan perhatian itu dari orang tuanya, maka ia melampiaskan kekecewaannya terhadap hal-hal lain yang bisa membuatnya senang. Suatu waktu, teman sekolahnya meiliaht ia sedang muruh. Kemudian, menghampiri Michelle dan bertanya 'hai, kenapa kau terlihat sedih?' Tanpa sadar, Michelle mulai menceritakan masalahnya. 'Aku membutuhkan sesuatu yang bisa membuatku bahagia' imbuhnya. 'Sudahlah, lupakan saja masalahmu. Ayo ikut aku, aku akan memberimu sesuatu yang bisa membuatmu gembira dan melupakan masalahmu' bujuk Ria, temannya itu.

        Awalnya Michelle menolah, namun Ria terus memaksa dan membujuknya. Sampai akhirnya, dengan hati-hati Michelle mengambil serbuk itu. 'Apakah akan baik-baik saja?' tanya Michelle. Ria dengan cepat dan tanggap berkata 'tentu saja, hidupmu akan menjadi lebih indah'. Perlahan namun pasti, Michelle menghirup serbuk itu. Awalnya ia merasa aneh, namun untuk yang kedua dan ketiga kalinya, ia mulai terbiasa.

        Hal ini menjadi titik awal dari keterpurukan dalam hidupnya. Ia mulai terjerumus dalam kehidupan teman-teman sekelasnya yang memiliki pergaulan kurang baik. Setiap hari ia pergi kediskotik bersama teman-temannya. Setiap kali ia mengingat masalahnya dan mengalami stress, maka ia lari pada narkoba. Begitulah kehidupannya saat ini. Sangat menyedihkan, karena ia merusak dirinya sendiri tanpa sadar. Pernah sesekali Catherine menegurnya 'Michelle, kenapa kamu sekarang berubah?' Namun Michelle malah membentaknya 'Diam kau! Kamu itu tidak tahu apa-apa!' Catherine tersentak dan hanya dapat berkata 'Maafkan aku, aku hanya berharap kamu bisa jadi lebih baik' lalu ia pergi meninggalkan Michelle. Michelle sama sekali sudah menutup pintu hatinya dan terus terjerembab dalam dunianya.

        Suatu kali, saat ia sedang berada di diskotik sampai tidak sadarkan diri karena terlalu banyak minum alkhohol, tiba-tiba ada razia. Michelle yang tergeletak dibar ditinggalkan begitu saja oleh teman-temannya. Celakanya disaku bajunya, ia juga membawa narkoba. Sehingga pada saat polisi masuk, polisi tersebut mendapati Michelle yang tergeletak dibar dan langsung menggeledah barang-barangnya. Polisi menemukan narkoba, dan membawanya ke kantor polisi. Michelle baru sadarkan diri saat ia berada dikantor polisi. Polisi langsung memberi beberapa pertanyaan kepada Michelle dan mengintrogasinya. Singkatnya, Michelle ditahan di penjara dan teman-temannya sudah tidak lagi peduli kepadanya. Teman-temannya tidak mau terlibat jika Michelle ada dalam masalah seperti ini. Hanya Catherine, satu-satunya teman yang mau mengunjunginya dikantor polisi dan menghiburnya. 'Kenapa kau masih mau berteman dengan seorang tahanan sepertiku?' tanya Michelle. 'Kau adalah temanku, dan selamanya adalah temanku Michelle. Aku mengasihimu' jawab Catherine. Dengan berlinang air mata Michelle berkata 'Maafkan aku, aku terlalu jahat kepadamu, tapi kau sangat baik padaku. Aku berjanji, aku akan berubah menjadi lebih baik'. Kemudian Catherine memeluk Michelle seraya berkata 'Aku telah memafkanmu'.

        Sejak saat itu Michelle menjalani hari-harinya dipenjara selama dua tahun. Akhirnya saat ia bebas, ia benar-benar berubah dan menjadi lebih baik. Ternyata pengalamannya dipenjara memberi dia banyak pelajaran dan membuat dia lebih dekat kepada Tuhan, sehingga ia merasakan kasih dan kedamaian yang sejati. Bahkan saat ini dia dan sahabatnya Catherine bersama-sama melayani disebuah panti rehabilitasi bagi pecandu narkoba.

cerpen mewujudkan impian



Sebuah cerpen mewujudkan impian


Riza adalah seorang remaja yang dilahirkan dari keluarga kurang mampu. Bukan hanya dilahirkan dari keluarga yang kurang berkecukupan, tetapi Riza juga sangat tidak beruntung karena kondisi keluarganya jauh dari apa yang dia ekspektasikan.

Namun, Riza adalah sosok remaja yang kuat. Dia tidak ingin selamanya merasa terpenjara dengan keadaan yang menyulitkan dia. Riza tetap berpikir menggunakan naluri sehatnya, dan terus berusaha untuk merubah keadaannya.

Riza memiliki sebuah cita-cita terpuji layaknya kebanyakan remaja seusianya. Riza berharap kelak dia dapat mencapai sebuah kesuksesan sebagaimana yang dia harapkan meski disisi lain dia menyadari bahwa untuk merealisasikan hal tersebut dia harus banting tulang, putar otak, mandiri, dan tidak kenal kata menyerah.

Sebuah hal yang sangat sulit tentunya, untuk menjalani hari-hari seperti layaknya teman-temannya saja Riza tidak pernah bisa karena kondisi keluarganya yang sangat membingungkan. Namun, Riza tetap tegar dan berusaha ikhlas menerima apa yang Tuhan Berikan.

Hidup adalah untuk memberikan yang terbaik, agar kelak kita akan mendapatkan yang terbaik juga. Hal ini selalu disematkan dalam lubuk hati Riza ketika dia merasa benar-benar lelah dan disakiti oleh kondisinya.

Melawan hari dan terus berlari, itulah yang tertanam dalam jiwa remaja ini. Sesulit apapun dia ingin melangkah, dia tetap berusaha untuk melawan sedemikian banyak hal yang menjerat akal dan pikirannya.

Riza ingin sukses, dia tidak memberikan ukuran kesuksesannya, yang dia katakana hanya “ketika dirimu menjadi lebih baik dalam hal apapun, maka kamu adalah orang yang sukses”. Begitulah apa yang dikatakan oleh Riza.

Hari demi hari, tahun demi tahun, perjalanan demi perjalanan akhirnya Riza benar-benar mampu menapakkan kaki dilandasan dimana dia kian dekat dengan impiannya.

Cerpen Sosial Pendidikan

 Cerpen Sosial Pendidikan

Contoh cerita pendek: dibawah ini mengisahkan seorang gadis yang rela berkorban dan mendedikasikan waktunya demi kebahagiaan keluarganya.

Sore itu Lila sedang memasak untuk keluarga. Sebagai putri tunggal dari tiga bersaudara Lila menggantikan peran ibunya. Setiap pagi dan sore Lila menggantikan ibunya untuk memasak. Lila memang dikenal sebagai sosok putri yang baik. Tidak hanya dimata keluarganya, tetapi dimata masyarakat. Lila sangat peduli terhadap adik dan kakaknya, perhatian terhadap ibunya dan selalu mendo'akan bapaknya yang sebulan lalu telah pulang ke rahmatullah.

Selain menggantikan peran ibunya sebagai ibu rumah tangga, Lila juga mau mengurusi keperluan adiknya yang masih berusia 8 tahun. Lila menyucikan baju adiknya, menemaninya belajar dan tidak jarang uang yang dia tabung rela diberikan untuk adiknya. Kakak Lila yang bekerja sebagai karyawan diperusahaan swasta dengan gaji bulanan yang masih kecil memang tidak mampu membantu ekonomi keluarga. Lila rela meninggalkan masa-masa remajanya demi kesejahteraan keluarganya, terutama adiknya yang baru berusia 8 tahun.

Selesai memasak, Lila dipanggil oleh ibunya. Lil..! Ya bu, ada apa? Sudah selesai masaknya? Sudah bu, ibu perlu apa? Nggak ada Lil, coba kamu kesini ibu mau ngomong sama kamu. Ada apa bu? Lil, kamu memang sangat dibutuhkan adik kamu karena ibu memang sudah tua. Kamu banyak menghabiskan waktumu untuk mengurusi adik kamu. Lil, ibu tau kamu sekarang menjadi tumpuan keluarga terutama adik kamu. Tapi, ibu tidak ingin kamu mengorbankan masa depan kamu demi adik kamu. Saya nggak mengorbankan masa depan saya demi adik bu. Saya hanya menunggu waktu yang tepat. Bagaimana mungkin saya mau melanjutkan pendidikan sekarang dan meninggalkan adik sementara dia masih sangat membutuhkan saya. Tenang bu, ibu tidak usah mengkhawatirkan saya. Baiklah, ibu hanya mengingatkan karena ibu tidak ingin kamu kehilangan impian kamu.

Lila merupakan gadis yang pintar sewaktu masih duduk dibangku sekolah. Sewaktu masih di SMA Lila sering dimintai tolong oleh teman-temannya untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Lila sebenarnya telah direkomendasikan oleh dewan guru untuk mendapatkan beasiswa melanjutkan jenjang pendidikan di perguruan tinggi. Namun, kepeduliannya yang begitu tinggi terhadap kondisi keluarga terutama adiknya yang sangat membutuhkannya Lila memutuskan untuk menunda niatannya untuk melanjutkan pendidikan diperguruan tinggi sampai adiknya tumbuh dewasa.

Sebuah contoh, kepribadian seorang gadis yang patut untuk kita contoh. Lila bisa saja terbang setinggi langit. Namun, dia memprioritaskan keluarganya lebih dari segalanya.

Demikian cerpen yang mengisahkan seorang gadis dengan dedikasi tinggi terhadap keluarganya. Semoga dapat mengilhami kita dan menjadikan kita sebagai pribadi yang terus menjadi lebih baik.

Cerpen Pena Kecil

CERPEN PENA KECIL

Alkisa seorang wanita yang jauh dari kesempurnaan terjebak di dalam dunia kesepian yang menyertai kehidupannya, tak pernah merasakan nyanyian burung bisikan ranting sekali pun tak perna bisa mengungkapkan, menyanyikan atau meneriakan. Ini kisah seoarang wanita yang hidup dengan sebuah pena yang mengarungi lautan kehidupan.

Hidup jauh dari kesempurnaan manusia, Tia seorang penulis handal yang karyannya tak bisa diragukan lagi-tulisannya telah bisa mengelilingi dunia. Mengalami sebuah kehidupan yang sangat tidak di inginkan dengan semua orang, berasal dari keluarga yang berada di bawah kesederhanaan. Tak dapat bicara,pun mendengar tak di harapkannya lagi

Tia kecil menagis saat dia menjadi bahan kelakar orang tak beradap. Walau bunyi tak mampir di kedua telinganya. Namun, dia bisa merasakan jarum-jarum tajam yang di tusukkan dari cercaan mahluk-mahluk berotak kerdil.

Tia kecil belajar mengenali huruf, membaca isyarat dan menulis kata-kata indah, setiap hari ocehan tajam dari orang-orang yang kejam menjadikan Tia bukan sekedar sekuntum bunga yang layu karena memiliki kekurangan. Dia tidak bisa marah, beteriak, atau pun membentak orang-orang itu. Semua yang ia rasakan terukir di atas kertas putih yang dinodai pena-pena kecil bertulisan kata-kata yang mengandung ribuan makna.

Kini, Tia kecil berubah menjadi Tia dewasa yang memiliki paras yang cantik. Rambutnya yang panjang,membuat para gadis sirik padanya. Tubuhnya yang elok menggugah birahi mata laki-laki berhidung belang Tia kecil yang selalu sedih kini tak lagi ada, dia benar-benar berubah menjadi wanita pujaan kaum adam. Walau keterbatasannya masih melekat dari kehidupannya, tapi kini ia tak lagi merana semua kesedihannya telah bersaran di atas kertas yang selalu isi dikali ia sedih.
Malam telah berlalu. Kini, mentari telah siap menampakan cahayannya. Tak ada awan walaupun penghalang lainya, cahaya matahari langsung mendarat kepermukaan bumi menghiasi panorama alam bumi ini.

Sinarnaya mencairkan tumbuhan yang kaku akibat terkena sengatan angin malam. Ribuan tetesan embun yang jauh dari helai-helai daun ikut mengelokan pagi itu terdengar kicauan burung saling berbalsan untuk menganggungkan dirinya. Namun, tidak dengan Tia. Mukanya tampak layu, tak ada sedikit pun keceriaan yang terlukis di wajahnya. Tia hanya termenung sendiri dikamarnya memikirkan masa depannya yang dianggapnya tak akan cerah. beberapa  detik kemudian, Tia mendapati sentuhan tangan yang mendarat tepat dipundaknya. Ia terkaget, Tia menolehkan kepalanya dan mendapati seorang laki-laki bertumbuh tinggi sedang berdiri seraya menatap wajahnya.

“Sedang apa kamu? Dari tadi saya memanggilmu tak ada jawaban sedikitpun” ujar Ilham. Ia adalah satu-satunya orang yang ingin menemani Tia.
“Hmmm...” jawab Tia mendogak seraya dengan wajah yang lemah, mendengar jawaban dari Tia, ilham pun baru saja menyadari dengan apa yang telah dilakukannya, sudah menjadi hal yang wajar kalu Tia tidak bisa mendengar atau pun menyahut panggilan dari orang lain. Ilham pun berbicara seraya dengan menggunakan tanda isyarat pada Tia yang maksudnya, “Tia sedang apa kamu? Tia pun membalasanya dengan senyum manis yang melekat di bibirnya, Tia melanjutkannya aku sedang tidak melakukan apa-apa. Sejak kapan kamu ada dirumahku?’
Ilham agak kebingungan dengan apa yang Tia isyaratkan kepadanya. ‘aku tidak mengerti apa yang kau isyaratkan, bisakah kamu menuliskan apa yang ingin kamu katakan?’ isyarat ilham.

Saat ilham mengambil secarik kertas untuk menuliskan perkataan dari Tia. Ia mendapati tumpukan kertas yang berisi kata-kata yang indah. Ia melihat sederat tulisan tepat berada paling atas dari tumpukan tersebut dengan judul aku ingin bebas yang meruapakan salah satu karya Tia. Ilham mengambil tulisan tersebut dan membacanya dengan suara pelan. Kata-kata yang indah dan puitis membuat ilham terharu akanya. Dia tidak menyangka bahwa selama ini Tia selalu menuliskan apa yang ia alami ke dalam secarik kertas kosong yang tidak akan disangka oleh siapapun. Tulisan itu berisi harapan-harapan Tia dari apa yang ia alami selama ini.
“Tia apakah ini milikmu?” tanya ilham, sambil menggerak-gerakkannya. Menandakan suatu isyarat.
Tia mengaggukan kepalanya. ‘mengapa kau tanyakan itu’
Isinya sangat indah, tak ada seorang pun yang bisa melebihi karya seperti ini. Ini adalah suatu anugrah yang alami datang dari Tuhan’.
Suasana hening di antara mereka, sesaat setelah ilham meminta kepada Tia untuk mengirimkan ke sebuah redaksi.

Hari baru telah tiba. Bebeda dengan hari-hari sebelumnya. Tia menyambut senyum dari matahari yang memesona. Wajahnya yang sangat ceria seakan membawa pesan kebahagiaan baginya. Tak ada sedikit pun hal yang membuat hatinya terlarut akan kesedihan. Salam manis yang datang dari bunga-bunga yang bermekaran disambutnya dengan senyuman manis dari bibirnya.

Hari ini adalah hari yang sangat indah baginya. Hari dimana Tia kecil yang selalu menangisi kekurangannya menjadi hari yang tidak akan pernah dimiliki oleh siapapun. Intan diundang oleh salah satu acara talk show di Amaerika yang dibintangi oleh salah satu selebriti papan atas dunia, yaitu Oprah Winfrey. Seorang Host kelas kakap dan namanya juga terdaftar kedalam deretan artis terkaya di dunia. Tak pernah menyangka, sejak tulisannya yang dikirim oleh ilham beberapa bulan yang lalu. Sekarang ia telah menjadi maestro satrawan termuda di dunia.

Tulisannya telah diakui oleh beberapa redaksi besar di dunia. Bahkan tulisannya yang sempat dibaca oleh ilham pertama kali telah diterjemahkan ke dalam 20 bahasa. Memang, tidak akan ada orang yang menyangka bahwa seorang wanita yang selalu dianggap lemah, kini menjadi sosok seseorang yang melebihi dari kodrat manusia yang dianggap sempurna.
Ini adalah kisah tentang seorang wanita tunaganda yang bisa melebihi kemampuan orang yang dianggap sempurna.